Jenis-Jenis Kulit
A. MACAM DAN JENIS KULIT
- Jenis Kulit Berdasarkan Asal Hewan
- Hewan ternak : sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, babi.
- Hewan melata : buaya, biawak, komodo, ular, kodok
- Hewan air: ikan pari, ikan kakap, ikan tuna
- Hewan liar: gajah, harimau
- Burung : burung unta, ayam
- Pembagian Kelompok Kulit
- Kulit besar (sapi,kerbau, kuda, gajah)
- Kulit kecil (kambing, domba, kijang, kelinci)
- Kulit reptil (ular, buaya, biawak, kadal, kodok)
- Kulit ikan (pari, hiu, tuna).
Kualitas kulit dari hewan yang dagingnya di konsumsi :
1. Kulit Sapi
Sapi banyak dikonsumsi masyarakat luas, kulitnya banyak dibutuhkan dalam industri kerajinan, karena kepadatan kulitnya yang memberikan kekuatan, ukurannya lebih lebar, tebal dan hasilnya lebih mengkilat. Bahkan bagian dalam kulit hasil split dapat diperdagangkan secara terpisah,misalnya untuk pakaian dalam yang tipis tetapi cukup kuat.
2. Kulit Kerbau
Kulit kerbau tidak jauh beda dengan kulit sapi, baik dari ukuran, kekuatan, dan keuletannya. Hanya saja kulit kerbau lebih tebal sedikit dibanding kulit sapi.
3. Kulit Kambing
Kulit kambing banyak terdapat di Indonesia dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan barang kerajinan. Ukurannya tidak terlalu lebar, sekitar 28 x 28 cm dengan hasil samakan mengkilap dan ada pula yang berwarna. Kualitasnya berbeda-beda berdasarkan jenis kulit hasil pengolahanny
4. Kulit Domba
Selain ukurannya yang agak kecil dan bentuknya memanjang, kulit domba tidak banyak berbeda dengan kulit kambing.
Jenis Kulit dalam Industri Perkulitan
Beberapa jenis kulit yang dihasilkan dari proses pengolahan kulit adalah :
1. Kulit Full Grain
Kulit yang disamak dengan zat penyamak full krom dengan nerf atau rajah yang masih asli, tidak dibelah atau digosok. Jenis kulit seperti ini mempunyai kualitas tinggi sehingga dapat menaikkan harga kulit.
2. Kulit Corrected Grain
Kulit yang disamak dengan zat penyamak krom, minyak, dan sebagainya karena kualitas kulit tidak baik yang disebabkan oleh cacat alami seperti dicambuk, penyakit cacar, ditusuk, dan sebagainya sehingga menimbulkan cacat pada permukaannya. Untuk mengantisipasi cacat yang ada pada permukaan kulit, maka kulit dihaluskan dengan mesin amplas sampai halus, kemudian dicat dengan menggunakan cat sintetis. Kualitas kulit ini kurang baik dan agak kaku.
3. Kulit Light Buffing
Kulit ini proses pengerjaannya hampir sama dengan kulit corrected hanya bedanya kulit “light buffing” di amplas ringan pada permukaannya, jadi kulit ini kualitasnya lebih baik.
4. Kulit Artificial
Kulit ini keindahannya terletak pada proses penyelesaian akhir, yaitu dengan cara memberi motif tertentu, misal buaya, biawak, ular, motif kulit jeruk dan sebagainya. Tujuan pemberian motif adalah untuk menutupi cacat yang diakibatkan oleh cacat alami atau mekanis. Kulit artificial sering menyerupai aslinya atau disebut kulit buatan.
Jenis kulit sapi yang digunakan dalam pembuatan tas / dompet adalah :
1. kulit sol :
kulit sapi bagian terluar yang tebal, tidak diambil bagian dalamnya(tidak di seset).bersifat kaku.
2. kulit krom :
kulit sapi bagian luar yang diambil bagian dalamnya.bersifat tidak kaku jadi kulit terasa lemas/lembek.
kualitas paling bagus dan harganya paling tinggi untuk jenis kulit sapi.
3.kulit sweat :
kulit sapi yang diambil bagian dalamnya.bersifat tidak kaku dan sedikit lebih tipis di bandingkan dengan kulit krom. kualitas hampir setara dengan kulit krom.
4. kulit split :
kulit sapi bagian dalam yang berserabut.digunakan sebagai bahan bagian dalam yang tidak terlihat untuk tas/dompet.
Leave a Reply